Minggu, 13 Juli 2008

aku tak melulu perasaan ku


Bila ku marah, kukatakan aku mengalami perasaan marah. Bila ku bimbang, kukatakan aku mengalami perasaan bimbang. Demikian pula bila ku mengalami rasa sedih, cemas, gembira, takut dan perasaan-perasaan lain. Aku tak melulu perasaanku. Aku ogah melekat pada perasaan-perasaan itu. Ku mau aku adalah aku yang tenang dan tekun meneliti apa yang terjadi dalam diri. Aku bukanlah aku yang tenggelam dalam rawa perasaan. Bebas memilih dengan kendali penuh dalam diri. Bila mampu membebaskan diri dari jerat perasaan, akan kutemukan secercah pencerahaan.
Bintang di langit terbit dan tenggelam. Demikian pula perasaan, muncul dan lenyap dari diri ini. Perasaan adalah signal-signal alam yang ditawarkan pada diri. Karenanya aku tak ingin menjadikan diri sebagaimana perasaan-perasaanku. Angin badai boleh menderu-deru. Ombak permukaan boleh bergejolak liar. Tetapi, di laut yang dalam, air tetap tenang. Bahkan, pasir laut tak terusik barang sebutir pun. Itulah diri yang tenang: satu aku yang kurindu melulu..aku yang tidak terlalu berpikir tentang perasaan ku....

Tidak ada komentar: